Benang kuat serba bisa.
Siapa yang tak kenal nilon sebagai bahan benang & tali. Nilon memiliki banyak sekali peran mulai dari utasannya yang terhalus hingga yang raksasa. Biasa digunakan sebagai filamen sikat, tali pancing, senar gitar, maupun keperluan yang bersifat rumahan, seperti tali jemuran, sampai tali yang berdiameter besar yang dipakai untuk jangkar kapal.
Kemasyuran sifat nilon
Dari kegunaan yang dicontohkan di atas dapat tergambar
sedikitnya bagaimana kekuatan dari bahan nilon.
Ya, benang nilon terkenal dengan kekuatannya, dilabeli
sebagai yang tertangguh dalam kelas benang polimer. Dalam pengertian, akan
sangat sulit untuk memutus benang nilon melalui tarikan, dan permukaannya tahan
terhadap abrasi/gesekan. Yang mana kedua hal tersebut menjadi acuan standar
ketahanan yang sederhana dari benda berupa benang atau tali. Lain lagi ceritanya
apabila memperlakukannya dengan menggunting atau memanaskan, jalinan nilon
jelas akan terputus dengan lebih mudah.
Karakter benang rajut nilon
Nilon asli sifat massanya padat & keras, inilah sebabnya
benang dengan kandungan nilon yang besar relatif akan memunculkan rasa sakit
ketika kontak gaya dengan permukaan kulit. Baik itu gaya tekan, bentur, maupun
gesek.
Sebagai bahan rajut , nilon tergolong tidak lentur alias
kaku, apabila dibentuk (misalnya ditekuk) nilon ini akan sulit mempertahankan
tekukan yang telah kita bentuk tadi. Ia akan cenderung kembali ke keadaannya
yang semula.
Bahkan, bila kita mengikat benang nilon dengan ikatan biasa,
adakalanya ia bisa melepaskan ikatan dengan sendirinya (nakal) , disamping ia
juga terbantu dengan gerakan-gerakan dari sekitarnya. Oleh karenanya diperlukan
penguat ikatan, apabila kita mau mengikat benang ini, yang paling gampang
adalah dengan bantuan lem cair.
Berkilau, adalah keindahan benang rajut nilon yang
menjadikannya sulit untuk tidak masuk ke dalam bahan pilihan. Kilau dari benang
rajut nilon yang tersedia di pasaran tergolong baik. Walau sebenarnya nilon
juga bisa diproduksi tanpa kilau.
Tahan terhadap mikro organisme seperti jamur & rayap
.
Termasuk bahan higroskopis, mampu meyerap air dan kelembaban , tapi sifatnya yang satu ini tidak
sebaik bahan wol dan katun.
Permukaannya mulus.
Tahan bahan kimia seperti detergen.
Tahan cuaca, terutama pengaruh dari sinar matahari.
Kontra pada benang nilon
Benang rajut berbahan nilon rata-rata menimbulkan keluhan dari
para perajut, yaitu sakit tangan.
Harus diakui bahwa membutuhkan ekstra dalam merajut bahan nilon. Alasannya ada
pada karakternya yang relatif keras & kaku. Sehingga waktu pengerjaan akan
memakan waktu relatif lebih lama .
Kegunaan nilon
Benang rajut nilon biasanya dijadikan bahan untuk tas,
wadah, dan bisa juga untuk benda lain yang memerlukan ketahanan / durabilitas dalam
pemakaiannya.
Nilon terbuat dari bahan polimer termoplastik , oleh
karenanya ia rentan terhadap panas dan api, ia bisa meleleh. Sehingga sebaiknya
jangan digunakan untuk rajutan yang berkenaan dengan panas & api, seperti
misalnya alas panci atau tatakan teko panas.
Benang jahit nilon dapat dipakai untuk membantu menguatkan
ikatan/jahitan dari karya rajut. Misalnya pada jahitan tas, dan
sebagainya yang memerlukan ketahanan lebih.
Benang rajut nilon di pasaran
Harga benang rajut nilon relatif lebih mahal dari benang polyester & katun.
Lazimnya tersedia dalam ukuran benang fingering.
>>> Baca artikel Nomor Benang untuk memahami istilah ukuran benang.
Sekian rangkuman pembahasan tentang benang nilon Semoga
bermanfaat dan informasi ini bisa menjadi referensi dalam mempertimbangkan pilihan benang untuk berkarya.:)
