Jumat, 14 Oktober 2016

Benang Nilon


Benang kuat serba bisa.


Siapa yang tak kenal nilon sebagai bahan benang & tali. Nilon memiliki banyak sekali peran mulai dari utasannya yang terhalus hingga yang raksasa. Biasa digunakan sebagai filamen sikat, tali pancing, senar gitar, maupun  keperluan yang bersifat rumahan, seperti tali jemuran, sampai tali yang berdiameter besar yang dipakai untuk jangkar kapal.


Kemasyuran sifat nilon

Dari kegunaan yang dicontohkan di atas dapat tergambar sedikitnya bagaimana kekuatan dari bahan nilon.

Ya, benang nilon terkenal dengan kekuatannya, dilabeli sebagai yang tertangguh dalam kelas benang polimer. Dalam pengertian, akan sangat sulit untuk memutus benang nilon melalui tarikan, dan permukaannya tahan terhadap abrasi/gesekan. Yang mana kedua hal tersebut menjadi acuan standar ketahanan yang sederhana dari benda berupa benang atau tali. Lain lagi ceritanya apabila memperlakukannya dengan menggunting atau memanaskan, jalinan nilon jelas akan terputus dengan lebih mudah.

Karakter benang rajut nilon


Nilon asli sifat massanya padat & keras, inilah sebabnya benang dengan kandungan nilon yang besar relatif akan memunculkan rasa sakit ketika kontak gaya dengan permukaan kulit. Baik itu gaya tekan, bentur, maupun gesek.

Sebagai bahan rajut , nilon tergolong tidak lentur alias kaku, apabila dibentuk (misalnya ditekuk) nilon ini akan sulit mempertahankan tekukan yang telah kita bentuk tadi. Ia akan cenderung kembali ke keadaannya yang semula.

Bahkan, bila kita mengikat benang nilon dengan ikatan biasa, adakalanya ia bisa melepaskan ikatan dengan sendirinya (nakal) , disamping ia juga terbantu dengan gerakan-gerakan dari sekitarnya. Oleh karenanya diperlukan penguat ikatan, apabila kita mau mengikat benang ini, yang paling gampang adalah dengan bantuan lem cair.

Berkilau, adalah keindahan benang rajut nilon yang menjadikannya sulit untuk tidak masuk ke dalam bahan pilihan. Kilau dari benang rajut nilon yang tersedia di pasaran tergolong baik. Walau sebenarnya nilon juga bisa diproduksi tanpa kilau.

Tahan terhadap mikro organisme seperti jamur & rayap
.
Termasuk bahan higroskopis, mampu meyerap air dan kelembaban , tapi sifatnya yang satu ini tidak sebaik bahan wol dan katun.

Permukaannya mulus.

Tahan bahan kimia seperti detergen.

Tahan cuaca, terutama pengaruh dari sinar matahari.

Kontra pada benang nilon


Benang rajut berbahan nilon rata-rata menimbulkan keluhan dari para perajut, yaitu sakit tangan.

Harus diakui bahwa membutuhkan ekstra dalam merajut bahan nilon. Alasannya ada pada karakternya yang relatif keras & kaku. Sehingga waktu pengerjaan akan memakan waktu relatif lebih lama .

Kegunaan nilon


Benang rajut nilon biasanya dijadikan bahan untuk tas, wadah, dan bisa juga untuk benda lain yang memerlukan ketahanan / durabilitas dalam pemakaiannya.

Nilon terbuat dari bahan polimer termoplastik , oleh karenanya ia rentan terhadap panas dan api, ia bisa meleleh. Sehingga sebaiknya jangan digunakan untuk rajutan yang berkenaan dengan panas & api, seperti misalnya alas panci atau tatakan teko panas.

Benang jahit nilon dapat dipakai untuk membantu menguatkan ikatan/jahitan dari karya rajut. Misalnya pada jahitan tas, dan sebagainya yang memerlukan ketahanan lebih.

Benang rajut nilon di pasaran


Harga benang rajut nilon relatif lebih mahal dari benang polyester & katun. Lazimnya tersedia dalam ukuran benang fingering.

 >>> Baca artikel Nomor Benang untuk memahami istilah ukuran benang.



Sekian rangkuman pembahasan tentang benang nilon Semoga bermanfaat dan informasi ini bisa menjadi referensi dalam mempertimbangkan pilihan benang untuk berkarya.:)