Salah satu kunci mewujudkan rajutan sempurna.
Kait-kait yang dirajut satu sama lain saling mengikat dan sifatnya terstruktur. Jika diibaratkan gubahan sebuah bangunan , rajutan bisa memiliki pondasi, kerangka, pengisi , dan kontur ( bentuk dari dinding luarnya ).
Tapi ada keunikan tersendiri dari rajutan. Seperti ketika kita menyadari adanya ketidak-sesuaian pada rajutan yang sedang dikerjakan. Kesalahannya pasti ada pada
langkah sebelumnya. Dan tidak ada jalan lain , jika ingin memperbaikinya kita
harus membredel lagi rajutan sampai ke titik yang keliru tersebut.
Betul, kita dianjurkan menghitung kait yang banyak dan bentuknya serupa
tersebut.
Bagian mana yang harus dihitung ?
Hitung kait yang sejati. Istilah kait sejati ini penulis
pakai untuk membedakan antara kait yang fungsinya hanya membantu dengan kait
yang sebenarnya ( yang dihitung sebagai kait ).
Kait yang membantu misalnya
kait selip pada akhir round/lingkaran yang fungsinya menyatukan rajutan , tapi
tidak dihitung sebagai kait. Juga rantai balik untuk kait single/tunggal.
Sisanya adalah kait-kait sejati.
>>> Untuk memahami rantai balik & jenis kait, cek aplikasi Rajut Crochet Dasar Indohaken.
Masing-masing kait memiliki dimensinya sendiri, selain
dimensi ukur metrik yang umum, yakni sentimeter. Ada juga dimensi yang lebih sederhana & lebih pas digunakan dalam praktik rajut. Yakni dimensi kait itu sendiri.
* Asumsinya sahabat sudah tahu dengan istilah rantai balik (
turning chain ).
** Untuk turning chain , tinggi 1 kait single crochet (sc.
Amerika) disetarakan dengan 1 rantai , artinya sisi samping 1 sc setara
dengan 1 kait.
** Contoh lainnya, tinggi treble (tr.Amerika) disetarakan dengan 4 rantai, artinya sisi samping 1 tr, untuk menghasilkan ukuran yang sama, diisi dengan 4 kait.
Kapan harus menghitung kait ?
Sempurnanya dilakukan setiap selesai mengerjakan satu set / baris
/ ronde.
Tiada kerugian menghitung kait
Untuk membuat rajutan baris yang lurus, maupun rajutan
dengan base melingkar yang lurus ke atas dibutuhkan jumlah kait yang sama
dengan awalannya. Hitung dahulu kait-kait pondasi di awal merajut , agar lebih
aman untuk dilanjutkan.
Dengan memperhatikan rajutan yang kita buat sendiri,
nantinya akan paham dan hafal sendiri bagaimana meletakkan kait agar sama untuk
seterusnya. Bagian yang biasanya salah adalah di awal dan di akhir baris,
terkadang tampak nyaru. Apabila sudah hafal,nanti tidak perlu lagi menghitung
terlalu sering.
Tips belajar: agar tidak salah masuk kait di akhir, bisa
menggunakan penanda yang dicantolkan di kepala kait pertama setiap naik baris /
ronde.
Menghitung kait juga dilakukan saat mengikuti sebuah pola
rajut. Samakan hitungan kait pada pola dengan hitungan kait pada rajutan kita.
Adakalanya di akhir baris / ronde pola, diberitahukan ada berapa seharusnya jumlah
kait-akhirnya.
Apa bisa merajut tanpa menghitung ?
Bisa saja. Tapi sebaiknya dihitung.
Mungkin perihal menghitung dipikir sebagai pekerjaan melelahkan dan menyita waktu. Tapi sebenarnya ini bukanlah hal yang sia-sia. Terutama bagi para perajut yang perfeksionis. Dampak positifnya akan sangat terasa pada psikis maupun hasil akhir rajutannya.
Bila hal ini dipraktikan, mudah-mudahan tidak ada lagi yaaa kisah
sedih membredel rajutan sampai lebih dari 1 baris.
Semangat & berhati-hati :)


