Selasa, 11 Oktober 2016

Benang Rajut Polyester

Sifat & pemakaiannya.



Artikel kali ini akan mengulas khusus tentang benang rajut berbahan polyester yang mulai marak di Indonesia sejak tahun 2015 silam.


Bahan polyester ini dikategorikan ke dalam golongan benang sintetis ( bukan alami ). Karena walaupun bahan utamanya bisa dikatakan alami, yaitu petroleum (minyak bumi). Namun pembentukannya harus melalui proses buatan yang disebut polimerisasi.


Serat yang dihasilkan untuk polyester adalah berupa serabut yang sangat halus, sehingga sulit untuk menghitung helaian terkecilnya.

Kemudahan perawatan

Polyester sangat digemari sebagai benang rajut. Dilatari oleh sifatnya yang mudah dirawat, di antaranya :

-.Anti mikro organisme seperti jamur.

-. Tidak mudah rusak oleh bahan kimia seperti deterjen. Kondisi permukaan benang serta warnanya tidak mudah terpengaruh oleh bahan-bahan pencuci.

-. Tergolong anti kusut.

-. Tergolong anti noda, tapi bukan berarti tidak bisa kotor. Maksudnya meskipun ditempeli debu atau kotoran, namun debu & kotoran tersebut mudah pula untuk dicuci/ dihilangkan dari permukaan bahan.

-. Seratnya tidak menyimpan air sehingga akan cepat kering sehabis dicuci.

Daya tarik sebagai bahan

-. Benang polyester adalah benang yang ringan. Bobot yang ringan ini bisa menjadi poin pertimbangan yang menarik sebagai bahan pembuat tas, boneka, hingga sepatu.

-. Memiliki varian kilau, sedikit kilau hingga cukup berkilau. Serat polyester bisa dilapis agar lebih berkilau.

-. Jalinan seratnya termasuk kuat, tidak mudah hancur / rusak. Hal ini juga akan menjadikan produk cenderung berusia panjang.

Penggunaan polyester

Ketika dipakai merajut, polyester tergolong nyaman untuk terindra oleh pemukaan tangan, meskipun tetap terasa sebersit sensasi plastik. Utasnya lentur, mudah diatur, dan tidak menyakiti.

Untuk merapikan ujung guntingan polyester, bisa dengan membakarnya sedikit menggunakan korek api. Pastikan ujungnya tidak terlalu pendek/ dekat dengan rajutan, karena akan dibutuhkan paling sedikit 5 milimeter benang untuk proses pembakarannya. Atau, tidak juga harus bermain api, kita bisa mengikatnya secara manual. Kerapian ujung benang tentu akan sangat membantu proses pengerjaan rajutan selanjutnya.

Layaknya bahan polimer, polyester memiliki kepekaan terhadap suhu panas. Ia bisa meleleh , sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk membuat benda-benda yang penggunaannya berkenaan dengan panas atau api, seperti alas panci atau sarung untuk mengangkat panci panas.

Benang rajut polyester di pasaran

Ada yang 1 pilinannya terdiri dari 2 utas dan ada yang 3 utas. Sejauh ini benang rajut polyester yang lazim ditemukan tersedia dalam ukuran light fingering hingga bulky


>>> Cek istilah tentang ukuran benang di artikel Simbol Nomor Benang.


Pilihan warna yang tersedia sangat beragam dan sangat menggoda tergantung dari produksi pabriknya.

Perlu diperhatikan juga , bahwa kata “poly” yang tertera pada sebuah label benang tidak selalu merujuk pada benang polyester. Maka jangan malu-malu untuk menanyakan perihal bahan poly yang dimaksud kepada penjualnya.

Demikian ulasan tentang benang polyester, semoga pemaparan di atas sedikitnya bisa membantu sahabat-sahabat dalam memilih bahan untuk berkarya. :)